Example 300x600
Daerah

Trotoar di Perumahan Disperkim OKU Selatan Nyaris Hilang Ditelan Rumput Liar

×

Trotoar di Perumahan Disperkim OKU Selatan Nyaris Hilang Ditelan Rumput Liar

Sebarkan artikel ini
Kondisi trotoar di sepanjang bahu jalan yang tampak ditumbuhi oleh rumput liar dan ilalang yang tumbuh tak terkendali. Foto: Deni Kemala/XMEDIA.NEWS.

Laporan: Deni Kemala

OKU SELATAN, XMEDIA.NEWS – Kondisi trotoar di sepanjang bahu jalan dekat Perumahan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) OKU Selatan, Desa Plangki, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, kini memprihatinkan.

Akses untuk pejalan kaki nyaris hilang tertutup oleh rumput liar dan ilalang yang tumbuh tak terkendali di atas jalur trotoar.

Pantauan XMEDIA.NEWS pada Senin, 1 Juli 2025, menunjukkan bahwa rumput liar di lokasi tersebut telah tumbuh tinggi dan lebat, sehingga membuat jalur trotoar tidak lagi bisa dilalui oleh pejalan kaki.

Warga Keluhkan Trotoar Tak Bisa Digunakan

Beberapa warga Muaradua menyayangkan kondisi ini. Mereka berharap pemerintah setempat segera melakukan pembersihan agar trotoar kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

“Trotoar di sini sudah tidak bisa dipakai. Tertutup rumput liar yang tidak pernah dibersihkan,” ujar Anie, salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi.

Selain mengganggu akses pejalan kaki, kondisi jalan di sekitar trotoar tersebut juga kerap mengalami banjir saat hujan deras turun.

“Kalau hujan deras turun lama, jalan di sini sering banjir. Kadang sampai kendaraan pun tidak bisa lewat,” ungkap Andi, seorang pengendara yang rutin melintasi kawasan itu.

Perlu Tindakan Serius dari Pemerintah Daerah

Kondisi ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap perawatan infrastruktur pedestrian, khususnya di area perumahan yang berada dalam pengawasan instansi seperti Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).

Warga berharap instansi terkait segera turun tangan untuk membersihkan rumput liar dan melakukan perbaikan drainase agar trotoar dapat kembali dimanfaatkan dan akses jalan tidak lagi rawan banjir. (DK)