Example 300x600
Daerah

Cabe Rawit Geprek Tumbuh Subur di Bumi Subik, Petani Raup Untung hingga Ratusan Kilogram per Panen

×

Cabe Rawit Geprek Tumbuh Subur di Bumi Subik, Petani Raup Untung hingga Ratusan Kilogram per Panen

Sebarkan artikel ini
Tanaman cabe rawit geprek mulai dilirik warga Desa Subik, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT), Kabupaten OKU Selatan, sebagai alternatif pertanian menjanjikan. Foto: Deni Kemala/XMEDIA.NEWS.

Laporan : Deni Kemala

OKU SELATAN, XMEDIA.NEWS – Tanaman cabe rawit geprek mulai dilirik warga Desa Subik, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT), Kabupaten OKU Selatan, sebagai alternatif pertanian menjanjikan. Salah satunya oleh Agus, petani lokal yang telah sukses membudidayakan jenis cabe ini sejak beberapa tahun terakhir.

Agus menggarap lahan seluas sekitar 1 hektare bersama sang istri, dan rutin memanen ratusan kilogram cabe rawit geprek setiap pekannya. Menurutnya, pemasaran hasil panen tidak sulit karena telah memiliki penampung tetap.

“Setiap panen sudah ada penampung lokal yang siap membeli. Harga sekarang juga bagus, sekitar Rp40 ribu per kilogram,” ujar Agus, Minggu 29 Juni 2025.

Cabe rawit geprek dikenal memiliki rasa pedas kuat dan banyak digunakan oleh pedagang makanan seperti ayam geprek dan bakso, terutama di wilayah Pulau Jawa. Agus mengaku mulai menanam cabe ini setelah sebelumnya menjadi buruh tani sayuran.

“Dulu saya ikut jadi buruh tanam cabe. Setelah paham cara tanam, saya mulai buka lahan sendiri dan fokus ke cabe rawit geprek,” jelasnya.

Selain cabe rawit geprek, Agus juga menanam tomat di lahan yang sama menggunakan sistem campur sari. Harga tomat saat ini mencapai Rp12 ribu per kilogram, dan panen dilakukan setiap 4 hingga 7 hari tergantung pesanan pembeli atau kebutuhan lokal.

Agus juga tetap melayani pembelian dari warga sekitar, terutama saat ada acara hajatan.

“Kalau warga desa butuh, terutama saat hajatan, tetap kami bagikan hasil panennya,” tutupnya.

Budidaya cabe rawit geprek di Subik ini diharapkan bisa menjadi contoh sukses bagi petani lain di OKU Selatan untuk mengembangkan komoditas bernilai tinggi dengan pasar yang jelas. (DK)