Example 300x600
Berita Utama

Polda Sumsel Lakukan Gelar Perkara Tragedi Hilangnya Rendang di BKB, Willie Salim Tak Muncul

×

Polda Sumsel Lakukan Gelar Perkara Tragedi Hilangnya Rendang di BKB, Willie Salim Tak Muncul

Sebarkan artikel ini
Ketua DPC Gencar Indonesia Palembang, David Hermansyah didampingi Tim Pengacara, Idasril Firdaus Tanjung, dan lainnya usai gelar perkara di Ruang DeviaCita Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, Jumat 13 Juni 2025. Foto: xmedia.news.

PALEMBANG, XMEDIA.NEWS – Polda Sumatera Selatan menggelar gelar perkara khusus terkait laporan tragedi hilangnya Rendang dengan terlapor influencer media sosial Willie Salim.

Gelar perkara khusus ini sendiri digelar di Ruang DeviaCita Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, Jumat 13 Juni 2025 pukul 14.00 WIB.

Dimana kasus yang menuai perhatian luas ini dilaporkan oleh David Hermansyah, Ketua DPC Gencar Indonesia Palembang, dan didampingi oleh 18 pengacara ternama Palembang.

Dalam gelar perkara khusus ini David Hermansyah didampingi nama-nama besar dari dunia hukum di Sumsel, di antaranya Tabrani, Suwito Winoto, Jamak Udin, Desrinago, Joni Yap, A. Rilo Budiman, M. Axel, dan Febri Parayoga. Nama-nama lain seperti Amin Rais, M. Abyan Zhafran, Ricko Tampati, Philipus Pito Sogen, Rizky Tri Saputra, Syande Rambe, Ilham Wahyudin, Ikhwan, dan M Andre Wijaya yang juga hadir memperkuat tim hukum.

Namun, sangat disesalkan oleh pihak pelapor proses gelar perkara ini tidak dihadiri oleh terlapor utama, Willie Salim. influencer media social yang banyak pengikutnya tersebut tak hadir dalam ruang pemeriksaan, dan hanya diwakili oleh seorang kerabat jauh.

Yang mana, kasus ini sendiri  telah menjadi perhatian publik setelah sejumlah tokoh nasional turut angkat bicara. Seperti Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, yang sempat melontarkan pernyataan pedas, jangan sampai nama Palembang rusak hanya karena rendang satu panci.

Tak ketinggalan Ustaz Abdul Somad (UAS) juga menyebut peristiwa ini sebagai “Rendang Konspirasi”. Bahkan beberapa artis papan atas dan pemilik toko ternama di Palembang dan Jakarta pun ikut menyoroti kasus ini.

“Ini bukan perkara sepele. Rendang satu panci bisa menjadi simbol harga diri kota Palembang. Ketidakhadiran Willie Salim jelas menunjukkan ketidaksungguhan dalam proses hukum,” ujar Idasril Firdaus Tanjung, salah satu pengacara pelapor.

Dalam pernyataannya, Ustad Dasril, yang juga tergabung sebagai penasihat hukum Gencar, mengultimatum pihak kepolisian agar tegas dan tidak pandang bulu dalam menangani perkara.

“Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas. Polisi harus menunjukkan ketegasan. Masyarakat butuh kejelasan,” tegasnya lantang.

Tak hanya itu, Ustad Dasril juga menambahkan bahwa integritas aparat penegak hukum dipertaruhkan dalam perkara ini.

“Jangan sampai ucapan Presiden RI bahwa Polisi Hebat, TNI Kuat tercoreng hanya karena rendang Willie Salim,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gencar Indonesia, Charma Afrianto, SE, melalui sambungan telepon meminta David Hermansyah untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada para pengacara.

Meski begitu, dalam pernyataan terpisah, David menyatakan siap menantang Willie Salim dalam tinju bebas di atas ring, apabila proses hukum tidak menemukan kejelasan.

Sayangnya, pada gelar perkara season 2 yang digelar di hari yang sama, hanya dihadiri oleh tim ahli serta kepolisian dari Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel, tanpa kehadiran pihak terlapor secara langsung.

Kasus ini akan terus bergulir dan menjadi sorotan publik hingga ada kejelasan hukum dari aparat penegak hukum. (dav)