MUARADUA, XMEDIA – Untuk mengantisipasi dampak negatif dari perjudian online, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan mengimbau seluruh masyarakat, termasuk kalangan muda, anak-anak, dan dewasa, agar tidak terlibat dalam judi online.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Bupati OKU Selatan H. Popo Ali Martopo, B. Commerce melalui akun Facebook resmi Pemkab OKU Selatan pada 24 Agustus 2024.
Bupati Popo Ali menegaskan bahwa perjudian online hanya akan merugikan pelakunya dan dapat mengakibatkan hukuman penjara. Berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Nomor 1 Tahun 2024 Pasal 27 Ayat 2, judi online termasuk dalam kategori tindak pidana yang dapat dikenakan hukuman penjara.
“Kami mengajak seluruh masyarakat OKU Selatan untuk tidak mencoba dan tidak terlibat dalam perjudian online. Perjudian ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga dan lingkungan,” ungkap Bupati Popo Ali.
Ia menekankan bahwa judi online tidak memberikan manfaat apapun dan hanya akan membawa dampak negatif. Upaya preventif sangat penting untuk menghindari keterlibatan masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Judi sulit untuk diidentifikasi karena sering kali hanya diceritakan saat menang. Namun, jelas bahwa judi tidak membawa kebaikan dalam kehidupan kita,” pesan Bupati.
Bupati juga mengajak generasi muda untuk aktif memerangi dan menjauhi judi online. Menurutnya, judi online dan narkoba adalah dua permasalahan besar yang dapat merusak perkembangan sumber daya manusia (SDM) di OKU Selatan. Dampak dari judi online dan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan dan masa depan.
“Saya mengajak seluruh generasi muda untuk menjauhi judi online dan para orang tua untuk mengawasi penggunaan gadget anak-anak ke arah yang positif,” ujarnya.
Bupati menambahkan bahwa sudah banyak masyarakat yang menjadi korban judi, baik online maupun offline, yang mengakibatkan kerusakan rumah tangga, tindakan melawan hukum, bahkan kematian.
“Saya meminta masyarakat dan Generasi Z untuk menjauhi narkoba dan judi karena dapat menghancurkan masa depan. Penting untuk mencegah agar generasi muda dapat menjadi generasi yang unggul dan mampu bersaing,” jelas Bupati Popo Ali. (res)