Laporan: Deni Kemala.
OKU SELATAN, XMEDIA.NEWS – Banjir yang melanda jalan kabupaten di kawasan Simpang Tiga Perumahan Perkim, Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua, beberapa hari lalu menyisakan trauma tersendiri bagi para pegawai yang bekerja di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan.
Akses Jalan Lumpuh Saat Hujan Deras
Saat hujan turun dengan intensitas tinggi, air kerap meluap hingga menutup badan jalan di simpang tiga tersebut. Kondisi itu membuat kendaraan sulit melintas, bahkan sempat menyebabkan lumpuhnya arus transportasi menuju pusat kota.
“Kalau hujan turun terutama jelang pulang kerja, kami selalu was-was. Takut jalan kembali tergenang dan kendaraan tidak bisa lewat,” ungkap beberapa pegawai Pemkab OKU Selatan, Rabu (2/9/2025).
Pegawai Terpaksa Cari Jalan Alternatif
Hir, salah satu pegawai, menceritakan bahwa pada saat banjir melanda, dirinya terpaksa memutar arah melewati jalur Serakat Jaya Buay Pemaca agar bisa pulang ke rumah.
“Waktu itu mobil sama sekali tidak bisa lewat karena genangan air cukup tinggi. Jadi mau tidak mau harus cari jalur alternatif meskipun lebih jauh,” tuturnya.
Sementara itu, pegawai lain bernama Len mengisahkan bahwa ia dan rekan-rekannya sempat menempuh jalur belakang perumahan Perkim yang kondisinya masih berupa tanah dan berbatu.
“Daripada tidak bisa pulang, akhirnya lewat jalan itu meskipun berat. Waktu itu perut juga lapar, jadi harus nekat,” celetuknya.
Harapan Ada Penanganan Serius
Para pegawai berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan banjir di kawasan tersebut. Menurut mereka, kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas kerja, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
“Semoga ke depan ada penanganan serius, entah itu perbaikan saluran drainase atau solusi lain. Jangan sampai setiap hujan deras, jalan Pemkab di simpang tiga Perkim selalu jadi langganan banjir,” ujar salah seorang pegawai.
Banjir di jalan kabupaten tersebut menjadi perhatian banyak pihak karena lokasinya merupakan jalur utama pegawai menuju kantor Pemkab OKU Selatan. Masyarakat pun mendesak agar persoalan ini segera ditangani agar tidak terus berulang.













