Laporan: David Hermansyah.
PALEMBANG, XMEDIA.NEWS – Gelombang protes besar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi perhatian Ketua DPW Gerakan Cendekia Rakyat (Gencar) Sumatera Selatan, Rico Virnando, SE.
Ia menilai peristiwa tersebut sebagai peringatan serius bagi para kepala daerah di Sumsel agar tidak mengabaikan aspirasi publik.
Pesan Penting untuk Pemimpin Daerah
Rico mengatakan, kebijakan yang dibuat tanpa melibatkan dialog dengan masyarakat berisiko menimbulkan krisis kepercayaan.
“Jika aspirasi diabaikan, rakyat akan mencari cara untuk didengar. Dan saat mereka sudah bersatu, kepala daerah harus siap mempertanggungjawabkan setiap keputusan,” ujarnya di Palembang, Rabu (13/8/2025).
Arogansi Memicu Perlawanan
Menurut Rico, sikap arogan atau terkesan menantang hanya akan memperlebar jarak antara pemerintah dan rakyat.
Ia menekankan pentingnya empati, keterbukaan, serta pelibatan masyarakat dalam setiap proses pengambilan kebijakan. “Kebijakan hasil dialog akan jauh lebih mudah diterima,” tegasnya.
Jangan Sampai Ada “Pati Kedua” di Sumsel
Rico mengingatkan, ketika protes publik menguat dan dilakukan secara solid, langkah bijak bagi pemimpin adalah mengevaluasi kebijakan serta membuka ruang partisipasi semua pihak.
“Kita tidak ingin Sumsel mengalami ‘Pati Kedua’. Budaya persaudaraan dan tepo seliro harus dijaga lewat komunikasi yang sehat,” katanya.
Diketahui, aksi besar-besaran di Pati terjadi di depan Kantor Bupati pada Rabu (13/8/2025). Massa membawa keranda mayat dan spanduk bernada penolakan terhadap Bupati Sudewo, bahkan sempat melempar sandal dan botol ke arah bupati saat ia menemui mereka.
Aksi ini dipicu kebijakan kenaikan pajak daerah hingga 250 persen yang meski telah dicabut, tetap memicu tuntutan agar Sudewo mundur dari jabatannya.