Lifestyle

Cara Deteksi Kanker Payudara dengan Metode Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

×

Cara Deteksi Kanker Payudara dengan Metode Periksa Payudara Sendiri (SADARI)

Sebarkan artikel ini
Cara Deteksi Kanker Payudara Dengan Metode Periksa Payudara Sendiri. Foto: Ilustrasi.

XMEDIA.NEWS – Di Indonesia, banyak kasus kanker payudara terdeteksi pada stadium lanjut, padahal deteksi dini melalui pemeriksaan mandiri, seperti metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri), dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.

Hal ini disampaikan oleh dr. Iskandar, Sp.B.Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, dalam acara penyuluhan kanker payudara yang diadakan oleh CHARM dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) di Balai Komando, Jakarta Timur.

“SADARI sangat penting, terutama bagi wanita yang memiliki risiko tinggi, karena metode ini membantu mengenali perubahan pada payudara sejak dini,” ungkap dr. Iskandar.

Langkah-langkah Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
Pilih Waktu yang Tepat

SADARI sebaiknya dilakukan setelah mandi atau saat berdiri di depan cermin. Waktu ideal adalah 7 hingga 10 hari setelah hari pertama menstruasi.

Perhatikan Tampilan Payudara

Lihat payudara di depan cermin, cek apakah ada perubahan bentuk, ukuran, atau warna kulit yang tidak biasa, seperti kemerahan, penebalan, atau cekungan.

Raba Payudara dengan Jari Tangan

Gunakan jari tangan untuk meraba payudara dari bagian luar menuju puting susu. Rasakan apakah ada benjolan, bagian keras, atau area yang terasa lengket.

Menurut dr. Iskandar, benjolan yang masih dapat digerakkan umumnya jinak, namun jika sudah lengket dan tidak bisa bergeser, itu bisa menjadi tanda benjolan yang lebih berisiko.

Periksa Ketiak dan Area Sekitar

Jangan lupa memeriksa area sekitar ketiak, karena jaringan payudara meluas hingga area tersebut. Perhatikan jika ada benjolan, nyeri, atau keluarnya cairan dari puting susu yang tidak normal.

Cek Area Atas Payudara

Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar, mengingatkan bahwa benjolan atau kelainan pada payudara juga dapat muncul di area atas payudara, tepatnya di bawah tulang selangka.

Pentingnya Pemeriksaan Rutin
Melakukan SADARI secara rutin setiap bulan memungkinkan seseorang lebih mengenal kondisi dan bentuk payudara.

Jika ada sesuatu yang mencurigakan, seperti benjolan, perubahan tekstur, atau keluarnya cairan yang tidak normal, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Dr. Iskandar menekankan pentingnya pemeriksaan medis lanjutan, seperti mammografi, terutama bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Menurut penelitian dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, lebih dari 80 persen penderita kanker payudara di Indonesia terlambat memeriksakan diri ke layanan kesehatan, yang mengakibatkan rendahnya tingkat kesembuhan.

Deteksi dini melalui metode SADARI dapat menjadi langkah awal yang krusial dalam mengurangi angka keterlambatan ini dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *